Mujahadah untuk Cinta sang Ilahi - MyESI App

Mujahadah untuk Cinta sang Ilahi

Dikisahkan dalam kitab Fadhilah Haji karya Syekh Maulana Muhammad Zakariya Al-Kandahlawi, terdapat seorang ulama bernama Syekh Abu Sulaiman Ad-Darani yang sedang dalam perjalanan menuju Tanah Suci. Kala itu, niat beliau adalah untuk melaksanakan ibadah haji sekaligus menziarahi makam baginda Nabi Muhammad saw.

Dalam perjalanannya, beliau tidak membawa bekal yang cukup. Namun di saat terus berjalan, ia secara kebetulan bertemu dengan sebuah rombongan yang di dalamnya ada seorang pemuda yang bertujuan untuk pergi haji sama seperti yang akan dirinya tuju.

Lalu, berjalanlah beliau bersama si pemuda dan rombongan tersebut secara bersamaan. Di perjalanan, ia sangat memperhatikan keseharian pemuda tersebut. Dirinya melihat bahwa si pemuda itu selalu membaca Al-Quran tatkala rombongannya sedang berpergian. Selain itu, apabila rombongan pemuda tersebut singgah di suatu tempat, maka ia akan menyempatkan dirinya untuk shalat. Pada siang harinya, si pemuda tidak lupa berpuasa dan terus beribadah kepada Rabb-nya. Sedangkan di malam hari, ia akan berdiri kokoh dan hanyut dalam ibadah shalat yang ia persembahkan untuk Tuhannya. Pemuda tersebut menempuh kesehariannya seperti itu sampai ia telah tiba di tempat yang dituju, Makkah Mukarramah.

Sesampainya di Makkah, pemuda tersebut mengucakpan salam perpisahan kepada Syekh Abu Sulaiman Ad-Darani yang selalu memperhatikan dirinya tersebut. Sebelum berpisah, Syekh bertanya kepada pemuda tersebut:

“Wahai anakku, apakah yang mendorongmu untuk melakukan mujahadah seperti apa yang telah aku liat sepanjang perjalanan tadi?”

Dengan penuh kecanggungan dan rasa hormat, pemuda itu menjawab:

“Wahai syekh, di mimpiku aku melihat istana di dalam surga-Nya Allah.”

Lalu Syekh Abu Sulaiman terdiam dan menatap serius pada pemuda tersebut, ia (pemuda) melanjutkan:

“Bahan bangunan istana tersebut seluruhnya terbuat dari emas dan perak yang berkilau serta memanjakan mata, menjadikan setiap mata yang melihatnya berambisi untuk memilikinya. Kamar-kamarnya pun terbuat dari emas dan perak, yang membuat ku takjub adalah seorang bidadari di dalamnya. Bidadari itu tersenyum kepadaku dan memberitahuku bagaimana cara mendapatkan kemewahan ini seluruhnya. Tanpa kusadari, senyumannya menerangi sekitarnya yang membuat kilauan kilauan cahaya yang indah, dan ia berkata ‘Wahai pemuda, bermujahadahlah dalam ketaatan kepada Allah sehingga Allah mengijinkan aku menjadi milikmu dan aku menjadi milikmu.’”

Maka usai bermimpi demikian, pemuda tersebut menguatkan usahanya untuk selalu muqorabah dan bersungguh-sungguh dalan melaksanakan ibadahnya agar mencapai gelar yang mulia yaitu ketakwaan kepada Allah Swt.

Mendengar kisah tersebut, Syeikh Abu Sulaiman Ad-Darani berkata:

“Wahai pemuda, sungguh berat upayamu untuk mendapatkan cinta dari bidadari tersebut.” 

Lalu aku berkata kepada diriku sendiri, “Apabila mendapatkan bidadari saja mujahadahnya seberat apa yang kau ceritakan, maka mujahadah seperti apa yang harus aku kerjakan untuk mendapatkan cinta sang pemilik dari surga itu sendiri?”

Penulis: Afiat Khalil
Pelajar Daurul Lughah
Editor: Rifqi Taqiyuddin

2 thoughts on “Mujahadah untuk Cinta sang Ilahi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mungkin kamu juga suka
930 x 180 PASANG IKLAN DI ESI

Semua Fitur MyESI App

Al-Quran

Hadits

Talaqqi

Tulis

Kuliah

Maps

Market

Web Masisir

Kitab

Wirid & Doa

E-Learning

Maulid

Intif Mesir

DKKM

Qiblat

Copyright © 2024 MyESI App
All rights reserved.