Kisah Unik Roja’i, Pemilih Terakhir di Pemilu Raya PPMI 2019
Kairo, EgyptStudentInformation.com – Pemilihan Umum Raya Persatuan Pelajar dan Mahasiswa (Pemira PPMI) Mesir 2019 telah resmi ditutup per pukul 18.00 CAT, 4 April 2019. Pemira kali ini meninggalkan satu kisah unik dari Muhammad Ali Roja’i, partisipan yang tercatat sebagai pemilih terakhir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Aula KPMJB.
Roja’i, panggilan akrabnya, bertempat tinggal di Bawabat. Namun, ia sejak pagi hingga sore tadi (4/4/2019) sedang berada di Darrasah. Awalnya, ia ingin menyalurkan aspirasinya dengan memilih capres-cawapres di TPS terdekat di Darrasah. Namun, ia baru ingat bahwa ia tidak sedang membawa tanda pengenal yang menjadi syarat seorang konstituen untuk memilih.
“Sebetulnya saya tinggal di Bawabat, tapi tadi saya lagi di Darrasah. Ketika saya mau memilih di Darrasah, saya baru sadar bahwa saya nggak bawa identitas yang bisa dipakai untuk memilih. Aslinya sih mager buat ke Bawabat (untuk ambil identitas) lagi,” terang Roja’i menceritakan kisahnya.
Ia sempat mengurungkan niatnya untuk menggunakan hak pilihnya lantaran jarak antara Darrasah dan Bawabat yang cukup jauh. Ia berpikir bahwa menghabiskan waktu untuk sekedar mengambil tanda pengenal adalah hal yang sia-sia. Tapi, seketika ia berubah pikiran saat melihat suatu kutipan dari Panitia Pemilu Raya (PPR) yang disebarkan di sosial media.
“Nah, waktu saya lagi santai-santai main HP, saya lihat pamflet dari Panitia Pemilu Raya (PPR) yang bertuliskan, ‘Jadilah rakyat yang baik dengan menggunakan hak pilih Anda dengan baik.’ Ya Allah, saya jadi kepikiran, untuk jadi pemimpin baik, kan belum bisa.. Jadi setidaknya saya ingin jadi rakyat yang baik dengan menggunakan hak pilih saya di Pemira kali ini,” pungkas Roja’i.
Muhammad Ali Roja’i terlihat tiba di TPS Aula KPMJB pada pukul 17.58 CAT, 4 April 2019 alias 2 menit sebelum pemungutan suara ditutup. Setelah Roja’i, tidak ada lagi konstituen yang datang sehingga panitia menutup pintu sebagai tanda sudah ditutupnya TPS.
Reporter: Hammad Rosyadi
Editor: Hammad Rosyadi
Dokumentasi: PPR