Kecil tapi Berarti
Sebuah bangunan tidak akan pernah berdiri tanpa adanya fondasi yang kokoh untuk menopang beban dari bangunan tersebut. Uang pun tidak akan pernah mencapai satu juta apabila tidak ada satu perak di dalamnya. Tatanan rantai makanan pun tidak akan berputar apabila (si kecil) atau urutan paling rendah dari rantai makanan tersebut tidak ada atau punah. Dari pernyataan ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sesuatu yang terkadang tidak begitu berarti itu sangat berarti bagi kehidupan kita, atau bagi keseimbangan dunia ini. Hal ini sama persis seperti cerita fiktif yang mungkin tidak banyak diketahui oleh orang dewasa.
Cerita dimulai ketika seekor rajawali sedang santai di sarangnya yang berada di salah satu tebing dari gunung yang tinggi sambil melihat seorang pemburu yang sedang berusaha untuk menangkap dirinya. Akan tetapi, rajawali itu tidak sedikit pun menunjukkan ekspresi ketakutan dan kekhawatiran akan pemburu yang semakin lama semakin antusias dalam melakukan perburuan tersebut. Tiba-tiba, helaian bulu pun jatuh dari ketinggian yang ternyata ulah rajawali yang mencoba memanas-manasi sang pemburu akan usahanya yang selalu gagal. Ya, itu semua disebabkan karena peralatan pemburu itu hanya sebuah panah yang anak panahnya hanya ranting kayu polos biasa. Dengan rasa kesal, pemburu itu mengambil helaian bulu yang dijatuhkan oleh rajawali tersebut lalu pulang ke kediamannya.
Keesokan harinya, pemburu tersebut kembali dengan peralatan yang sama. Akan tetapi, sekarang pemburu itu memodifikasi anak panah yang dulunya hanya ranting biasa, kini ia menempelkan bulu rajawali yang ia ambil kemarin ke ujung anak panah yang akan ia gunakan. Saat pemburu tersebut membidik dan menembakkan panahnya ke arah rajawali, hal yang tidak terduga terjadi. Anak panah yang ia gunakan mampu menembus kerasnya dorongan angin yang melaju dari arah yang berlawanan dan tepat mengenai jantung rajawali yang sedari tadi santai tidak menghiraukan pemburu tersebut. Seketika rajawali itu pun mati, dan sebelum kematiannya, burung gagah itu sungguh menyesali perbuatannya yang meremehkan tindakan kecil yang ia lakukan kemarin, yaitu menjatuhkan helaian bulunya yang mengakibatkan kematian bagi dirinya.
Masih banyak kisah pengalaman dari tokoh yang terpandang perihal kejadian yang berharga ini. Misalnya, ketika Nabi Ibrahim a.s. memperhatikan langit dan mengetahui Tuhannya dari pergantian siang dan malam. Lalu, ketika Isaac Newton sedang bersantai di bawah pohon dan melihat apel jatuh, ia mengambil istinbath dari kejadian tersebut dan terciptalah hukum gravitasi. Bukankah itu adalah hal sepele yang berubah menjadi hal yang luar biasa? Dari sanalah tokoh-tokoh hebat tercipta dengan tidak meremehkan sesuatu yang mayoritas orang remehkan, karena dari hal yang remeh itu ribuan hikmah akan tercipta.
Mudah-mudahan kita bisa menjadikan hal kecil sebagai pijakan untuk menjadi lebih baik dan menjadi tokoh hebat untuk diri kita sendiri serta umat yang sedang menunggu kedatangan kita nantinya.
Sebagai manusia, mungkin seringkali kita tergoda untuk memandang rendah tindakan atau benda yang tampak kecil dan tidak signifikan. Namun, hikmah dari kisah-kisah tersebut mengajarkan kita untuk menghargai setiap detail, betapapun kecilnya. Setiap langkah kecil yang kita ambil, setiap tindakan yang kita lakukan, bisa saja memiliki dampak besar yang tidak pernah kita duga sebelumnya.
Oleh karena itu, mari kita mulai melihat nilai dalam setiap tindakan dan perbuatan kecil yang kita lakukan sehari-hari. Dengan menghargai hal-hal kecil, kita tidak hanya membangun karakter yang lebih bijaksana, tetapi juga membuka pintu bagi pencapaian-pencapaian besar yang akan datang. Tidak ada yang benar-benar kecil dalam hidup ini, semuanya memiliki arti dan kontribusi tersendiri dalam perjalanan kita.
Penulis: Afiat Khalil
Pelajar Daurul Lughah
Editor: Rifqi Taqiyuddin