Menghitung Hari, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Pemira 2020 - MyESI App

Menghitung Hari, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Pemira 2020

egyptstudentinformation.com – Pemilu Raya (Pemira) Presiden PPMI 2020 di depan mata, tapi kondisi kali ini jauh berbeda dengan kondisi pemira-pemira sebelumnya; Mulai dari calon tunggal tanpa lawan, hingga adanya pandemik yang menghantam.

Meski dihadapkan dengan kondisi yang tidak biasa, Panitia Pemilu Raya (PPR) 2020 tidak tinggal diam. Berbagai inovasi dicari sehingga Pemira 2020 ini tetap akan dilaksanakan, meski sebelumnya banyak yang meragukan apakah ada pergantian presiden PPMI tahun ini atau tidak.

Sebelum Anda menentukan pilihan pada Sabtu, 18 April 2020 nanti, ada empat hal yang perlu Anda ketahui tentang Pemira 2020 ini.

Melawan Kotak Kosong

Meski sebelumnya beberapa pihak membuat survey bakal calon presiden PPMI Mesir 2020 dan memuat belasan nama, namun pada akhirnya, hanya ada satu pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden PPMI 2020, Farhan-Rifky.

Namun, tidak memiliki saingan dalam kontestasi demokrasi bukan berarti sudah pasti jadi.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh PPR, Pemira kali ini akan menghadapkan pasangan Farhan-Rifky dengan kotak kosong. Kotak kosong sendiri berfungsi menyalurkan aspirasi pemilih jika ia merasa bahwa paslon yang ada tidak sesuai dengan pilihannya.

Penggunaan Sistem E-Voting Mengeluarkan Biaya yang Tidak Sedikit

Menghadapi pandemik Covid-19 yang memaksa dilarangnya perkumpulan dalam jumlah membuat PPR 2020 mengalihkan dana, yang sebelumnya disiapkan untuk pemilihan biasa (dengan mencoblos kertas), untuk berinvestasi pada sistem e-voting.

Muadz Nasith Ridha mengungkapkan bahwa PPR membeli aplikasi untuk sistem voting daring ini dengan merogoh kocek yang tidak sedikit.

“Dana yang dikeluarkan untuk membeli sistem pemilihan online sebanding dengan dana pemilihan secara offline,” ujar ketua PPR 2020 ini.

Menurutnya, meski mengeluarkan dana yang besar, baginya ini adalah investasi untuk pemira-pemira berikutnya yang diadakan PPR selanjutnya.

“Ini juga menjadi investasi bagi PPR di tahun mendatang,” pungkasnya.

Sistem e-voting sendiri sudah diterapkan di beberapa kampus di Indonesia sejak lama. Merujuk pada Tempo, Universitas Sriwijaya sudah menerapkan sistem ini pada pemilihan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik-nya pada tahun 2014.

Adapun mengenai detail biaya yang keluar untuk mendapatkan sistem ini, Muadz memilih untuk hanya mengungkapkannya pada laporan pertanggung jawaban (LPJ) nanti.

Langkah Teknis Pemilu Raya Daring

Memiliki teknis pemilihan yang berbeda membuat PPR 2020 juga harus menjelaskan detail teknis dalam memilih kandidat presiden PPMI selanjutnya. Berikut ini teknis Pemira Daring sebagaimana dikutip dari pemiluraya2020.

  1. Menggunakan domain pemira.ppmimesir.org.
  2. Calon pemilih akan diarahkan untuk menghubungi admin tempat pemungutan suara (TPS) dari PPR dan menginformasikan dirinya.
  3. Admin TPS akan menerima pemilih yang mengonfirmasi diri dan memvalidkan identitas calon pemilih dengan data daftar pemilih tetap (DPT) dan identitas diri.
  4. Admin TPS menandai calon pemilih yang lolos verifikasi data di DPT offline.
  5. Admin TPS akan memberikan kode unik pada calon pemilih dan mengarahkannya untuk memilih.

Pemira Berikutnya Akan Menggunakan Sistem E-Voting Lagi (?)

Sistem e-vote bukan barang sekali pakai. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Muadz, belanja ini bukan sekedar karena keadaan, tapi juga perkembangan sistem PPR itu sendiri.

Ia juga mengungkapkan bahwa sistem ini menjadi opsi untuk Pemira 2021. Namun ada beberapa perbedaan, seperti keharusan pemilih datang ke TPS tetap berlaku.

“Pemilu raya tetap menggunakan e-voting (untuk opsi tahun berikutnya). Namun dengan datang ke TPS yang sudah dibagi,” ungkap mahasiswa Fakultas Syariah Islam wal Qanun Universitas Al-Azhar ini.

Itu tadi empat hal yang perlu diketahui soal Pemira 2020 yang akan diadakan tidak lama lagi.

Dalam tiga pemira sebelumnya, jumlah DPT yang menggunakan hak pilihnya selalu meningkat. Apakah digitalisasi sistem pemilihan ini bisa mempertahankan, meningkatkan, atau justru menurunkan statistik tiga tahun terakhir? Hanya Anda yang bisa menjawabnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mungkin kamu juga suka
930 x 180 PASANG IKLAN DI ESI

Semua Fitur MyESI App

Al-Quran

Hadits

Talaqqi

Tulis

Kuliah

Maps

Market

Web Masisir

Kitab

Wirid & Doa

E-Learning

Maulid

Intif Mesir

DKKM

Qiblat

Copyright © 2024 MyESI App
All rights reserved.