Daftar 5 Masjid di Kairo yang Cocok untuk Tarawih Keliling, dari Tertua hingga Wallpaper Uang Pound! (Part 1)
Pada tulisan seminggu kebelakang, penulis yang notabene hingga saat ini belum melaksanakan ritual Tarling karena masih mager, telah menuliskan tentang beberapa hal yang harus diperhatikan oleh angtum semua dalam menapaki aktivitas tarawih keliling.
Sesuai janji yang sudah dicantumkan pada akhir tulisan tersebut, maka sekarang penulis akan sedikit memberikan rekomendasi tentang beberapa masjid di Kairo yang kiranya akan sangat cocok untuk dijadikan destinasi Tarling oleh angtum semua.
Bukan sekedar rekomendasi masjid biasa tentunya, melainkan masjid yang ada pada list ini adalah beberapa masjid ikonik yang memiliki ciri khasnya tersendiri. Dari mulai yang paling bersejarah, instagramable, hingga menjadi gambar utama di mata uang Mesir. Lalu apa sajakah masjid-masjid tersebut? Kuy langsung disimak saja pada tulisan berikut ini!
1. Masjid Amr bin Ash
Sesuai dengan namanya, tentu saja penamaan masjid yang terletak di daerah Fustat sisi timur Sungai Nil ini diambil dari sosok sahabat cerdik nan epik Sang Penakluk Mesir tanpa peperangan, The Only One Amr bin Ash.
Dibangun pertama kali di atas lahan dengan ukuran panjang 28,9 meter dan lebar 17,4 meter, Masjid Amr bin Ash sering mendapat julukan “Taj Al-Jawami” yang bermakna “Mahkotanya Masjid”. Bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan masjid tersebut menyandang status sebagai masjid tertua di Mesir sekaligus benua Afrika. Namun meskipun merupakan masjid tertua, bangunan dari rumah ibadah ini bisa dibilang cukup modern karena sudah sering mengalami pemugaran.
Untuk menjangkau masjid ini bisa terbilang cukup mudah. Di antaranya dapat menggunakan moda transportasi online seperti Didi dsb., atau bisa juga dengan menaiki metro dari Attabah ke arah El Monib lalu turun di stasiun Sadat. Nah dari Sadat naik lagi metro yang ke arah Helwan dan turun di Mar Girgis. Barulah dari stasiun tersebut, angtum nanti tinggal jalan mengikuti rute yang ada di Google Maps. Simple sekali bukan?
2. Masjid Sultan Hasan
Masjid di Kairo berikutnya yang cocok untuk menjadi destinasi tarawih keliling bersama teman-teman adalah Masjid Sultan Hasan. Sesuai dengan namanya, mesjid yang menjadi wallpaper pada mata uang 100 pound ini dibangun oleh seorang sultan dari Dinasti Mamalik bernama Sultan Nasir Hasan Bin Sultan Nasir Muhammad Bin Sultan Qalawun.
Bangunan yang didirikan pada tahun 747 H/1356 M ini dulunya merupakan madrasah keagamaan paling besar dan megah di Mesir. Empat mazhab fikih sunni; Syafi’i, Hanbali, Hanafi, dan Maliki semua diajarkan di dalamnya.
Kini, masjid yang terletak di bundaran Sholahuddin dan bersebrangan dengan Masjid Rifai ini selain masih dijadikan tempat shalat, juga terbuka untuk wisatawan asing yang ingin melihat kemegahan bangunan Islam tempo lama.
Untuk berkunjung ke sana, angtum dapat dengan menggunakan beberapa cara. Bisa dengan berjalan kaki dari Aslan yang dulu pernah dilakukan oleh penulis dengan durasi sekitar 20-30 menit, atau bisa juga dengan menggunakan moda transportasi online seperti Uber dan yang semisalnya.
3. Masjid Sultan Muayyad
Berikutnya ada Masjid Sultan Muayyad. Jika di ujung Bab Futuh tempat Masisir nongkrong makan Baba Abduh terdapat Masjid Hakim Biamrillah, maka tepat di sisi selatannya yaitu Bab Zuweila terdapat Masjid Sultan Muayyad.
Sama dengan Masjid Sultan Hasan, masjid di Kairo ini juga didirikan oleh seorang Sultan Mamalik bernama asli Abu Nasr Syekh al-Mahmudy yang kemudian hari dijuluki Sultan Muayyad.
Menurut catatan sejarahnya, masjid yang selesai dibangun pada tahun 1421 M ini dibangun atas janji Sultan Muayyad saat ia dikurung dalam penjara. Saat di dalam tahanan, ia sangat menderita dan terserang penyakit kulit yang parah. Hal ini membuatnya berjanji akan membangun sebuah masjid setelah bebas dari penjara. Setelah bebas, maka tempat dulu ia di penjaralah yang menjadi pondasi masjid yang juga kerap kali disebut sebagai masjid merah.
Untuk datang ke masjid ini terbilang cukup mudah. Angtum hanya cukup berjalan dari Aslan ke arah Guryah hingga ketemu Bab Zuweila. Kalau gak kuat jalan karena kakinya gempor, bisa juga kok dengan menumpaki tuktuk racing.
4. Masjid Amir Aq-Sunqur
Masjid di Kairo berikutnya yang cocok untuk menjadi destinasi tarawih keliling adalah Masjid Aq-Sunqur. Adalah sebuah masjid yang kini juga dikenal dengan nama Masjid Ibrahim Agha dan juga Masjid Azraq alias masjid biru. Dinamakan dengan masjid biru karena terdapat penggunaan ubin keramik biru secara ekstensif di dalam interiornya. Karenanya, masjid yang dibangun pada tahun 1346 ini memiliki rupa di bagian dalam yang memikat mata.
Pada bagian tengahnya juga terdapat semacam bangunan dengan taman yang terdapat beberapa pohon hijau yang menambah keasrian masjid. Kemudian, di sekelliling masjid ini juga terdapat beberapa “rumah tinggal” bagi mereka yang sudah tiada. Di antaranya adalah rumah Syam ad-Din Aqsunqur sang pendiri masjid, Ibrahim Agha al-Mustahfizan yang melakukan renovasi besar-besaran setelah masjid itu rusak parah, dan beberapa rumah lainnya dari keluarga Dinasti Mamalik.
Bagi yang ingin tarawih di sini, caranya sangat gampang sekali kok. Angtum tinggal berjalan saja dari Aslan sekitar 15-20 menitan dengan menggunakan bantuan google maps. Kalau emang gak mau jalan karena mager, bisa sih menaiki tuktuk.
5. Masjid Sultan Qaitbay
Masjid di Kairo terakhir yang akan dibahas pada part ini adalah Masjid Sultan Qaitbay. Masih sama dengan beberapa masjid yang sudah dibahas sebelumnya, bangunan yang masih terletak di Distrik Gamaliya ini merupakan buah karya seorang sultan dari Dinasti Mamalik, yaitu Sultan Al-Ashraf Qaitbay.
Sultan Al-Ashraf Qaitbay sendiri merupakan sosok sultan yang dikenal dengan ketertarikannya akan seni arsitektur. Tidak heran jika saat beliau wafat di umur 86 tahun, tercatat setidaknya ada 230 bangunan hasil karyanya yang terdapat di Kairo dan beberapa kota lain seperti Jerusalem, Makkah, Madinah, Gaza, Damaskus, dan Aleppo.
Dengan kelihaiannya dalam arsitektur, tidak heran bahwa Kompleks Masjid Sultan Qaitbay ini dianggap sebagai salah satu kompleks arsitektur paling inovatif dan indah pada era Mesir Islam. Keindahannya tersebut terletak pada detail dekorasinya, keindahan proporsinya dan keselarasan komponen arsitekturalnya, antara lain madrasah, masjid, apotik, sekolah Al-Qur’an, dan mausoleum. Karena itu, ketika datang ke sini, angtum tidak hanya melihat bangunan masjid saja, melainkan satu kesatuan kompleks yang mengagumkan.
Cara untuk bisa shalat tarawih di masjid yang menjadi wallpaper uang satu pound ini adalah dengan berjalan kaki dari mahattah Darasah ke arah pemakaman lama dengan menyebrangi jembatan penyebrangan yang ada di belokan sebelum mahattah. Dari sana antum tinggal berjalan saja mengikuti google maps kisaran 15-20 menit.
Nah itulah barangkali beberapa masjid di Kairo yang penulis rekomendasikan sebagai destinasi tarawih keliling untuk para pembaca sekalian. Semoga bermanfaat ya! See you in part 2!
Penulis: Rifqi Taqiyuddin
Baca juga: Mau Tarawih Keliling? Jangan Lupa Perhatikan 5+ Hal Berikut Ini!