Info Seputar Kuliah di Maroko
Cara agar bisa kuliah di Sudan melalui jalur Kemenag klik di sini
Kerajaan Maroko المملكة المغربية
Al-Mamlakah al-Maghribiyah(Arab)
Lagu kebangsaan : النشيد الشريف (Hymne Cherifien)
Ibu kota : Rabat
Kota terbesar : Casablanca
Bahasa resmi : Arab dan Berber
Bahasa lainnya : Perancis
Pemerintahan : Monarki semi-konstitusional
Raja : Muhammad VI
Mata uang : Dirham Maroko (د.م)
Zona waktu : Waktu Eropa Barat (WET) (UTC+0)
Kode telepon : +212
Maroko adalah salah satu negara Timur Tengah yang menjadi pusat studi ilmu Islam yang cukup populer di kalangan para pelajar Indonesia. Tercatat di data seleksi Kemenag tahun 2018, Maroko menempati posisi kedua terbanyak yang dipilih untuk menuntut ilmu setelah Mesir, sayangnya maroko hanya menyediakan jalur beasiswa.
Karena lokasinya berada di ujung utara Benua Afrika yang berdekatan dengan Benua Eropa, Maroko sedikit terpengaruh dengan budaya Eropa, apalagi Maroko pernah dijajah Perancis. Pengaruh ini bisa dilihat dari aspek seperti bangunan, mode berpakaian, dan gaya hidup. Bahasa Prancis menjadi salah satu bahasa resmi negara ini, serta dukungan penuh dari lingkungan sekitar, hal itu merupakan kesempatan untuk menguasainya.
Sebagaimana yang kita ketahui Kerajaan Maroko adalah sebuah negara yang memiliki garis pantai yang sangat panjang di Samudera Atlantik. Secara geografis, memiliki wilayah yang sebagian besar terdiri dari gurun dan pegunungan. Ia merupakan salah satu dari hanya tiga negara (dengan Spanyol dan Perancis) yang memiliki garis pantai di Samudra Atlantik dan juga di Laut Mediterania. Nama Arab al-Mamlakah al-Maghribiyah (Arab: المملكة المغربية, yang berarti “Kerajaan Barat”) dan Al-Maghrib (Arab: المغرب, yang berarti “Barat”) sering digunakan sebagai nama alternatif. Maroko memiliki populasi lebih dari 33.800.000 dan luas 446.550 km2 (172.410 sq mi).
Ibu kotanya adalah Rabat, kota terbesar adalah Casablanca. Kota-kota besar lainnya adalah Marrakesh, Tangier, Tetouan, Salé, Fes, Agadir, Meknes, Oujda, Keni ra, dan Nador. Maroko memiliki sejarah yang berbeda dengan negara-negara tetangganya. Dimana kebudayaan Maroko merupakan campuran antara kebudayaan Arab, Eropa, dan Berber. Maroko mengklaim wilayah Sahara Barat sebagai salah satu wilayah Provinsi Selatannya. Maroko mencaplok wilayah pada tahun 1975, yang mengarah ke perang gerilya dengan pasukan adat sampai gencatan senjata pada tahun 1991. Proses perdamaian sejauh ini gagal untuk memecahkan kebuntuan politik.
Maroko adalah sebuah monarki konstitusional dengan parlemen yang dipilih. Raja Maroko memegang kekuasaan eksekutif dan legislatif yang luas, terutama dalam militer, kebijakan luar negeri dan urusan agama. Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh pemerintah, sedangkan kekuasaan legislatif dipegang pemerintah dan dua lembaga parlemen, Majelis Perwakilan Rakyat dan Majelis Anggota Dewan.
Raja dapat mengeluarkan dekrit yang disebut dahirs yang memiliki kekuatan hukum. Dia juga bisa membubarkan parlemen setelah berkonsultasi dengan Perdana Menteri dan Presiden Mahkamah Konstitusi. Agama resmi dan mayoritas di Maroko adalah Islam, dan bahasa resmi adalah bahasa Arab dan Berber. Bahasa Arab Maroko, disebut sebagai Darija, dan Perancis juga banyak digunakan. Maroko adalah anggota berpengaruh dari Liga Arab. Ia memiliki ekonomi terbesar keenam di Afrika. (Wikipedia)
Dunia Pendidikan di Maroko
1. Kegiatan Menuntut Ilmu
Kegiatan menuntut ilmu di Maroko bisa dianggap tidak terlalu aktif karena sedikit majlis-majlis ilmunya di masjid, bahkan Masjid selalu ditutup di luar waktu Shalat, dan hanya dibuka beberapa saat sebelum sholat. Penyebabnya karena pemerintah mengantisipasi gerakan terorisme yang pernah melancarkan aksinya di masjid. Tapi, teman-teman jangan khawatir, karena pemerintah tidak menjalankan suatu keputusan tanpa solusi, sebagai gantinya, didirikanlah Daar al-Qur’an dan Daar al-Hadits yang dijadikan sebagai tempat pendidikan Al Quran dan ilmu Agama lainnya (sebenarnya sudah ada sejak lama). Ustadz dan Masyaikh yang mengisi majelis sudah mendapatkan izin mengajar dari pemerintah dan tidak sembarangan pilih, karena digaji oleh pemerintah atau donatur-donatur.
Dan hal yang perlu teman-teman ketahui, bahwa masyarakat di negara-negara Gharbul Arab atau negara-negara arab di benua Afrika, seperti Maroko, Al Jazair, Mauritania, Tunisai dan sebagainya, mereka membaca Al Qur’an dengan Riwayat Warsy, tidak seperti kita yang membaca dengan Riwayat Hafsh, maka menjadi kesempatan bagi kami untuk mempelajarinya lebih dalam. Intinya, meski kenyataan tak seperti ekspektasi, tapi Alhamdulillah, Allah ganti dengan yang lebih baik.
S1 di Maroko hanya menyediakan jurusan Islamic studies, Syari’ah, dan Sastra Arab bagi mahasiswa Indonesia. Kuliah di Maroko hanya tiga tahun jadi lulus kuliah lebih cepat (Masa normal program sarjana di Maroko hanya tiga tahun) dan menggunakan bahasa pengantar Bahasa Arab. Ini yang bisa kamu dapat jika kuliah di Maroko. Berbeda dengan Indonesia yang waktu normal program sarjana empat tahun, atau di Mesir yang juga empat tahun ditambah daurah lughoh beberapa bulan. Di Maroko tidak ada sistem KKN (Kuliah Kerja Nyata). Perincian program sarjana sendiri terdiri dari enam semester (3 tahun), empat semester pertama untuk mendapatkan Ijazah Diploma, sedangkan dua semester berikutnya untuk menyempurnakan program sarjana dengan Ijazah S1.
Ada beberapa hal yang kurang mengenakan di perkuliahan itu, salah satunya kita harus bersiap untuk menghadapi rumitnya pengurusan administrasi saat berada di kampus maupun sedang membuat kartu izin tinggal. Urusan administrasi di Maroko kebanyakan tidak terorganisir dengan baik dan penuh ketidakpastian. Bahkan di sebagian kampus, ijazah baru keluar setelah satu tahun kelulusan. Kerumitan ini juga diperkuat dengan kebiasaan orang Maroko yang suka ingkar janji. Janji menunggu lima menit realitanya dua jam, tiga hari nyatanya dua minggu. Sama banget nih di Mesir. Haha!… Kalau saya di Mesir, sering di bukrahin, maksudnya disuruh datang besok. Ya kalau saya dateng besok engga masalah sih. Yang masalah itu, kalau tiap kali saya datang dibilang bukrah mulu. Saran saya buat teman-teman yang udah jengkel kalau dibukrahin, bilang aja ke ammu-ammunya “Bukrah yaumul qiyamah.” Haha!… Tapi senior saya pernah menasehati saya, katanya: “Jangan anggap itu sebagai masalah, tapi anggap itu sebagai keunikan atau keistimewaan” Ya, benar menurut saya, dengan administrasi begitu, kita jadi lebih tertantang, dan kalau kita berhasil melewatinya dengan sabar. Saya yakin kalian semua punya mental baja, tantangan begitu cuma kacang bagi kalian.
2. Halaqah Al-Quran
Halaqah al-Qur’an sudah menjadi adat kebiasaan orang-orang Maroko, tua maupun muda di masjid, selepas shalat shubuh dan maghrib, yaitu Qiroah Hizb atau membaca satu Hizb dari Al Quran secara bersama-sama. Kegiatan ini dilakukan di semua masjid di seluruh penjuru Maroko, baik masjid besar ataupun kecil. ada yang sambil bersandar di tiang ataupun di tembok, ada yang memegang Mushaf, ada pula yang tidak, semua membaca Al Quran bersama-sama.
Untuk teman-teman yang ingin melanjutkan kuliah di Maroko atau dimanapun, pasti akan melihat banyak hal yang di luar ekspektasi atau bayangan. Intinya kesuksesan kamu kuliah diluar negeri kembali dari dirmu sendiri, jadi ketika sudah berada di negara yang dituju, akan nampak siapa yang hanya karena nafsu, seperti ingin merasakan kuliah di luar negeri. Sekali lagi, semuanya akan kembali ke hati dan diri kalian masing-masing. Karena sejatinya, kuliah di luar negeri merupakan anugerah Allah yang sangat besar, tak semua orang bisa merasakannya. Jadi buktikan rasa syukurmu pada Allah dengan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, karena dirimu adalah orang yang terpilih.
Beberapa Hal yang Harus disiapkan Sebelum Kuliah di Maroko
Supaya kita tidak kaget ketika sampai di Maroko nanti, sebaiknya kita mengetahui beberapa hal-hal yang berhubungan dengan Maroko, meski tidak begitu detail. Fokuskan kampus yang dituju, bagaimana sistem pembelajarannya dan lain-lain. Caranya cari senior yang sudah atau sedang kuliah di tempat yang kamu tuju atau cukup dengan rajin browsing di internet.
Perlu teman ingat di Maroko, seluruh jurusan kuliah yang dapat kita pilih adalah jurusan keislaman seperti syariah, sastra Arab, Islamic studies, dan sebagainya. Semunya menggunakan bahasa pengantar Bahasa Arab. Jadi yang lemah Bahasa Arabnya, saya sarankan untuk belajar dulu Bahasa Arabnya, bisa dengan ikut kursus bahasa arab, infonya bisa kalian dapatkan di Google. Hal ini penting karena jika kalian lemah Bahasa Arab, sudah pasti kalian akan menyia-nyiakan waktu dan uang, mungkin tidak sia-sia, tapi memperlambat.
Biasanya orang-orang yang tetap memaksakan adalah orang-orang yang terlalu nafsu, jangan sampai lupa, kalian harus luruskan niat dengan benar. Jangan sampai niat awal nuntut ilmu malah ingin dianggap keren, dalam hati berkata “ini nih saya, mahasiswa yang bisa kuliah di Maroko.” Jangan sampai waktu yang seharusnya kamu dapatkan dengan memperbanyak inti sari ilmu, justru masih membuatmu sibuk dengan sarana untuk mencapai ilmu itu sendiri. Coba kita bayangin. Misal kita tidak bisa atau lemah Bahasa Arabnya, kita hadir di kelas tapi tidak paham apa-apa. Orang cerdas mesti tahu yang mana yang lebih benar.
Selain Bahasa Arab, ada hal lain juga yang menurut saya penting yaitu penguasaan pondasi dasar ilmu agama, alasannya karena kultur keagamaan di Indonesia berbeda dengan Maroko. Jika di Indonesia mayoritas umat Islam bermadzhab Syafii, maka di Maroko madzhab Maliki menjadi panutan utama. Pengetahuan dasar semacam ini sangat berpengaruh pada tingkat toleransi seseorang, ada pepatah mengatakan “Siapa yang sedikit ilmunya, maka dia akan banyak protesnya,” protesnya seseorang itu berbanding lurus dengan tingkat kecerdasannya dan kepandaianya.
Kehidupan di Maroko
Bicara tentang kehidupan di Maroko, alhamdulillah semua lembaga pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dari S1 sampai S3, untuk pelajar lokal maupun asing, semuanya gratis, hanya membayar uang registrasi saja dan itupun tidak mahal. dan meski tak sebagus Universitas-universitas di luar negeri lainnya, Fasilitas yang ditawarkan untuk pelajar lokal maupun asing cukup menggiurkan.
Berbeda dengan negara-negara Timur Tengah lainnya seperti Mesir, Lebanon, Suriyah dan lainnya, Maroko bisa dianggap lebih aman dan nyaman untuk para pelajar. Angka kriminalitas rendah dan penduduknya sangat mencintai serta menghormati para pelajar. Apalagi Maroko punya sejarah indah bersama pemerintah Indonesia, tentu pelajar dari Indonesia akan mendapat lebih.
Tapi sebagaimana kita ketahui, tidak semua yang di dunia ini berwarna putih, pasti ada yang berwarna hitamnya, ada sebagian Orang Maroko yang berwatak keras. Bangsa Arab memang terkenal dengan wataknya yang keras, suka berdebat dan ingin menang sendiri. Begitu pula dengan Orang Maroko dan Orang Mesir. Maroko sangat gemar berbicara. Ya..! Saya jamin, kalau kamu sering ngobrol dengan mereka, skill istima’ kamu akan meningkat.. Haha Tapi Saat ingin mengemukakan pendapat biasanya langsung dipotong dan seakan-akan kita tak boleh berbicara serta harus berada di bawah kendalinya. Saat di pasar maupun terminal, adu mulut dan baku hantam antar orang Maroko juga biasa kita temui.
Lingkungan dan pengadaan ruang terbuka hijau di Maroko bisa diacungi jempol, namun dalam urusan fasilitas dan toilet umum, Maroko nomor sekian. Jangan kaget jika tempat-tempat umum layaknya pasar, terminal, taman maupun pinggir jalan menyuguhkan aroma yang tak sedap. Kalau di Mesir, fasilitas umum seperti itu bisa di dapat di masjid-masjid, ada beberapa masjid yang tidak ditutup diluar waktu sholat, berbeda dengan Maroko yang kebanyakan masjidnya ditutup diluar waktu sholat, tapi di Mesir walaupun banyak fasilitas umum yang bisa digunakan, tetap saja kamu akan menemukan di beberapa tempat bau tak sedap itu. Mungkin karena sudah menjadi kebiasan, bahkan saya pernah mendengar “kullu jidaarin hamam” yang artinya: Semua dinding itu toilet.
Pemerintah menyediakan Asrama bagi Mahasiswa maupun mahasiswi, Kantin dengan harga yang sudah disubsidi, bis khusus ke area kampus, dan area penunjang lainnya. Pelajar lokal dan asing keduanya mendapat beasiswa berupa bantuan biaya hidup.
Umumnya biaya hidup di Maroko cenderung mahal. Barang kebutuhan seperti beras, bahan makanan, buku dan alat-alat tulis, maupun kehidupan hidup lainnya memang lebih mahal dibanding Indonesia. Tak hanya itu, harga bahan bakar dan biaya transportasi juga lebih tinggi. Berbeda dengan Mesir yang umumnya biaya hidup lebih murah daripada Indonesia, berarti jauh lebih murah daripada Maroko. Saya sempat beberapa kali kaget dengan harga buah-buahan di Mesir yang sangat murah, seperti anggur contohnya. 10 Le atau setara Rp8.000 kalian sudah bisa mendapatkan anggur 1 Kg tanpa biji dengan rasa manis. Kalian jangan khawatir dengan mahalnya biaya, karena kita harus yakin bahwa Allah pasti akan menjamin rezeki kalian para penuntut ilmu.
Yakinlah bahwa apa yang kalian jalani itu adalah hal yang Allah ridhoi. Di sisi lainnya juga kamu akan mendapat nilai lebih dari tantangan harus mengatur uang agar tidak kehabisan uang sebelum jatah uang beasiswa habis. Ya.. Sesekali menahan lapar tak apalah, hal itu masih tak sebanding dengan perjuangan Rasullah, sahabat-sahabat, tabi’in–tabi’in dan orang-orang sholeh. Kalian sudah dewasa, pasti mengerti. Percayalah! Ada Allah bersamamu. Harus siap mental terhadap apapun yang akan ditemui. Tidak usah terlalu risau tentang apa yang akan di hadapi nanti. Buktinya senior kamu, damai-damai aja di sana. Malah tambah gemuk lagi. Haha…
Memahami Perbedaan
Madzhab resmi Maroko adalah Maliki dan memiliki praktik ibadah yang jelas berbeda dengan orang Indonesia yang mayoritas bermadzhab Syafi’i. Seperti cara berwudhu, penggunaan air, sholat, di setiap masjid disediakan batu kecil untuk bertayamum, ada banyak yang memelihara anjing. Biasanya teman-teman yang belum paham saat melihat pertama kali akan memberikan prespretif yang negatif. Semakin banyak pengalaman, maka semakin banyak ilmu dan kita akan semakin dewasa menghadapi hal-hal yang akan menimpa kita, intinya kita harus bisa bersikap toleran, soalnya madzhab tidak cuma satu, dan islam tidak hanya di Indonesia. Sebagaimana yang saya sebutkan tadi, di Maroko juga menggunakan bacaan Imam Warsy. Jadi setiap apa yang kalian alami, itu adalah cerita hidup kalian, semangat!
Tarekat Sufi
Maroko terkenal dengan gudangnya tarekat sufi. Banyak aliran tarekat popular seperti Tijaniyah dan Syadziliyah yang lahir darinya. Ada ribuan zawiyah-sebutan untuk markas tarekat sufi– tersebar di seluruh kota sebagai tempat berkumpul untuk berdoa, melantunkan sholawat, dan meenguatkan spiritualitas. Hampir seluruh penduduk Maroko menganut salah satu aliran tarekat sufi. Pihak kerajaan pun telah menjadikan ajaran dan majlis sufi sebagai solusi mengatasi problem ekstrimisme dalam beragama.
Musim
Di Maroko ada empat musim, sama seperti di Mesir. Pakaian khas Maroko biasa dikenal dengan Jallabah atau pakaian panjang yang ada tudungnya, ketebalan kainnya berbeda-beda tergantung musim.
Ketika tiba musim dingin, maka tingkat kemalasan akan meningkat. Cara terbaik untuk mengatasi kemalasan adalah dengan mengingat orangtua. Itu cara yang menurut saya paling ampuh. Ketika tidak mood belajar, teringat orang tua yang berusaha terus bekerja, orang tuamu bangga denganmu. Jadi jangan kamu kecewakan orang yang telah menaruh harapan besar padamu.
Pernah saya dengar dari teman-teman saya kalau sering mandi di musim dingin tidak sehat untuk tulang, gara-gara itu saat suhunya sangat dingin, saya jadi jarang mandi, yah idealnya 2 hari sekali (Alasannya selain karena dingin, saya mau hemat air juga buat anak cucu penerus bangsa nanti, haha…!), walau di tempat saya tinggal (Madinatul Bu’ust; Asrama beasiswa Mesir) ada disediakan tempat mandi dengan pemanas airnya.
Ketika musim panas tiba, mahasiswa jadi tambah sering mandi, mungkin sampai 4x dalam sehari dan tak lupa harus bersiap untuk menyediakan kipas, soalnya suhu musim panas di beberapa kota Maroko itu bisa mencapai 40 derajat, bahkan ada yang 50 derajat. Maroko juga ramai oleh turis asing untuk berwisata. Kita bisa menikmati sensasi berwisata di daerah padang pasir ala daratan Arab di Gurun Sahara sekaligus merasakan atmosfer musim dingin ala Eropa dengan bermain salju.
Makanan
Di Indonesia hampir setiap daerah punya makanan khas andalan yang beragam dan penuh cita rasa, berbeda dengan Maroko. Tradisi kuskus adalah tradisi menyuguhkan makanan kuskus yang hanya dihidangkan khusus pada hari jumat, dan sering dihidangkan oleh para muhsinin untuk jama’ah masjid setalah selasai melaksanakan shalat jumat.
Makanan ini berupa kuskus atau makanan seperti nasi jagung, yang dihidangkan bersama dengan sayuran rebus seperti wortel, kentang, dan lainnya, ditambah ayam dan kuah kaldunya, lalu dihidangkan hangat-hangat di atas nampan yang luas, agar bisa dimakan bersama. Dan tentunya makanan ini hanya terbiasa di hidangkan pada hari jumat, bahkan warung-warung yang menjual makanan ini, dagangannya hanya laris pada hari jum’at.
Kuliner Maroko didominasi oleh aneka roti yang biasa dikonsumsi saat sarapan pagi, biasanya dicampur dengan minyak zaitun, keju, selai maupun madu. Selain itu, kacang-kacangan juga menjadi menu sehari-hari.
Beasiswa
Mahasiswa asing yang diterima belajar di Universitas di Maroko, hampir seluruhnya mendapatkan beasiswa. Biaya kuliah gratis, mahasiswa juga mendapatkan tambahan uang saku melalui AMCI sebesar Dirham 750/bulan atau sekitar USD 100. Cukup untuk menutupi kebutuhan pokok mahasiswa yang tingaal di asrama. Harga sewa rumah di Maroko cukup mahal, jadi kalau tinggal di asrama itu sangat membantu masalah keuangan. Tidak semua tempat di Maroko ada asrama mahasiswa atau asrama yang layak untuk dijadikan sebagai tempat akomodasi dan belajar. Ada solusi yang tepat kalau kalian mengalami hal itu, yaitu dengan menyew rumah secara kolektif bersama mahasiswa lain.
Salah satu hal yang menguntungkan bagi pelajar Maroko adalah lebih mudah menyambung ke jenjang yang lebih tinggi, sama halnya dengan yang di Mesir.
Beberapa universitas terkemuka di Maroko antara lain: Universitas Mohamed V, Rabat ; Universitas Sidi Mohamed Benabdellah, Fes ; Universitas Cadi Eyyad, Marrakech ; Universitas Moulay Ismail, Meknes ; Universitas Hassan II, Casablanca ; Universitas Al Quaraouiyine, Tetouan ; Universitas Abdelmalek Saadi, Tetouan ; dan Institut Dar el Hadist el Hassania, Rabat.